Selaput Permukaan Pada Korosi
Yuni Makdalena Susanti, Widyanti Elwis, Fauzan Setiawan*
Jurusan Kimia, Fakultas Matematikadan IlmuPengetahuanAlam, UniversitasNegeri Padang (UNP) Jln. Prof. Dr.Hamka Air Tawar Padang, IndonesiaTelp. 0751 7057420
* XXXXX@gmail.com
Abstrak — Korosi merupakan penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dari lingkungannya. Korosi pada logam dapat dihindarkan dengan membentuk selaput permukaan pada logam. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menjelaskan pembentukan selaput permukaan yang melindungi logam dari korosi. Pada eksperimen ini akan dibuat suatu lapisan yang akan melindungi logam dari korosi. Pada eksperimen ini akan dibuat suatu lapisan yang akan melindungi logam dari korosi. Pada eksperimen ini akan dibuat suatu lapisan yang akan melindungi logam dari korosi dan penyebab-penyebab koros. Metode yang digunakan dalam ekperimen ini adalah dengan cara melindungi logam dengan pembentukan selaput dari larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4). Lalu selaput ini diuji keefektifannya dalam melindungi logam dengan mencelupkan logam yang berselaput dengan asam nitrat (HNO3). Alat yang digunakan dalam eksperimen ini adalah dua buah gelas kimia 250 mL dan batang pengaduk. Bahan yang digunakan untuk eksperimen ini adalah paku sebagai sampel logam, asam nitrat, dan tembaga (II) sulfat. Hasil yang diperoleh adalah bukti terbentuknya selaput dari tembaga (II) sulfat yang dapat melindung logam sampel dari korosi yang disebabkan oleh asam nitrat dan faktor lingkungan lainnya.
Kata kunci: logam, korosi, cacat logam, selaput, Tembaga (II) sulfat
I. PENGANTAR
Cacat dalam struktur logam
Kita mempunyai kecenderungan untuk mengadaikan semua logam membeko membentuk struktur kristal yang sangat teratur atom-atomnya. Sesungguhnya tidak demikian, karena seringkali ada cacat dalam susunan tumpukan-tumpukan logam selalu mempunyai ketidaksempurnaan yang disebut cacat (defect) pada struktur kristalnya dan ini sangat berpengaruh pada sifat korosi logam Adapun jenis cacat yang terjadi pada logam yaitu sebagai berikut :
1. Cacat jenis pertama (cacat atom tunggal
Merupakan cacat pada suatu titik yang sempurna. Cacat ini berpengaruh pada sifat-sifat mekanik logam.
2. Cacat garis
Cacat intertisi yakni apabila sebuah atom menempati suatu kedudukan yang tidak normal sehingga terdesak ke antara atom-atom pada kisi tuan.
3. Cacat bidang
Selalu terdapat pada krisal logam yaitu garis boundary nya. Pada batas butir selalu terdapat distorsi baik karena pengaruh tegangan permukaan maupun akibat dari interaksi atom-atom dari kristal tegangannya.
4. Cacat Volume
Cacat volume umumnya terjadi akibat proses-proses yang terjadi sewaktu manufakturing.
(Tim Kimia Fisika, 2017)
Interstitial yaitu penerapan atau penumpukan antara tempat yang teratur. Jika atom interstitial adalah logam yang sejenis dengan atom-atom pada kisi maka disebut self interstitial. Terciptanya self interstitial menyebabkan distorsi besar disekeliling kisi dan membutuhkan energi lebih di bandingkan dengan energi yang di butuhkan untuk membuat vacancy atau kekosongan dan di bawah kondisi kesetimbangan self
(Keenan, 1984)
Kristal tunggl terkadang dapat ditemukan dalam material nyata yang tidak sedikit kondisi pertumbuhannya secara khusus di desain dan diatur sebagai contoh ketika memproduksi kristal tunggal silikon untuk device mikro elektronik atau bila turbin yang terbuat dari supe alloy
(Sullami, 2006)
Cacat pada kristal dapat mengubah sifat listrik dan mekanik bahan kekosongan pada kristal dapat mengubah sifat listrik bahan sebagai contoh. Kita menematkan kekosonagn kristal silikon untuk pendampingan oleh phospor sehingga terbentuk semi konduktor. (Suminar, 2001)
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan pada selaput permukaan pada korosi ini adalah gelas kimia 250 mL, batang gelas. Bahan – bahan yang digunakan dalam eksperimen ini adalah dua buah paku besi, larutan asam nitrat dan larutan tembaga sulfat.
B. Prosedur Penelitian
Melarutkan 10 g tembaga sulfat dalam 100 mL air ke dalam gelas piala. Memasukkan 100 mL larutan asam nitrat ke dalam gelas piala. Yakinkan bahwa spesimen mengkilap dan bersih. Celupkan paku besi ke dalam yang berisi tembaga sulfat sampai terendam separuhnya, biarkan selama 1 menit. Angkat paku besi tadi perlahan-lahan dari larutan. Tunggu sampai larutan yang masih menempel kering. Kemudian celupkan paku besi secara vertikal kedalam asam nitrat lebih dalam di bandingkan tembaga sulfat. Biarkan selama 5 detik dan angkat logam dengan hati-hati dari larutan, biarkan kering larutan asam yang masih menempel. Celupkan lagi paku besi ke dalam larutan tembaga sulfat lalu angkat dengan cepat dari larutan tembaga sulfat...
DOWNLOAD FILE ARTIKEL ----> >>> KLIK DISINI <<<
0 komentar:
Posting Komentar